Kamis, 10 Agustus 2017

KASMARAN Oleh USMAN ARRUMY [Book Teaser]






Puisi ini aku tulis dengan kata kata yang sudah di didik oleh jemarimu

Aku tulis diatas lembaran yang terbentang antara kesendirianku dan kepergianmu

Puisi ini aku tulis, kekasih. Dengan kerinduan yang sudah dibasuh oleh air matamu ..

Demi mata yang diciptakan, Untuk memandang wajahmu

Demi mulut yang diciptakan, Untuk menyebut namamu

Demi telinga yang diciptakan, Untuk mendengar suaramu

Demi tangan yang diciptakan, Untuk menggandeng lenganmu

Demi kaki yang diciptakan, Untuk mengantarkan langkahmu

Demi hati yang diciptakan, Untuk menanggung kesedihanmu

Aku bersaksi bahwa tiada cinta, selain engkau ..

Oh kekasih ..

aku beriman bahwa kedua matamu

masih menjadi dua bait terbaik bagi seluruh puisiku

aku beriman bahwa cinta adalah suaramu

yang mewariskan ghina panjang di lubuk kenangan hatiku ..

Percayalah,

Ketika kematian menghadap padaku

Puisi ini akan menjadi satu-satunya museum

Dimana kelak manusia dapat menyaksikan keindahanmu dan kegilaanku ..


Terima kasih kekasih,

Terima kasih karna engkau telah berkenan

membangun hatimu sebagai madrasah cintaku

terima kasih karna engkau telah berkenan

menggali dadamu sebagai makam bagi kesetiaanku

terima kasih karna engkau telah berkenan

mewakafkan jantungmu bagi denyut nadiku

terima kasih atas cintamu yang telah membaiatku sebagai penyair ..




Usman Arrumy

Senin, 14 November 2016

RANJANG RINDU




sesekali lagi,
aku masih melihat parasmu
dari jendela jeruji kediaamku
yang tengah berkawan dengan sunyi

kulihat mata yang sayu
perlahan lahan bergerak
membuka harapan baru
setelah sepakat engkau
ombang ambingkan pikiranmu
dilautan perasaanmu sendiri

kilasan uraian rambutmu
menjelaskan sgalanyaa
entah, seberat itukah..
frekuensi ego yang kau
sebut getaran cinta
hingga bibirmu tak mampu
menyunggih awan senyum

cintailah dirimu
sebelum menuai cintanya
petah tutur teman seranjangmu
mencobaa memahami

sebenarnya kau tau
sebernarnya engkau mengerti
hanya engkau mebiaskan
dirimu, seperti lalu

engkau tauu
ketidak abadian itu abadi
perasaanmu pikiranmu
cara pandang dan orang lain
jangan kau lampirkan rasa keakuanmu
aliri sajaa dengan damai kita
damai cintai kasihi sayangi dirimu ..